bintang

Sabtu, 16 Juli 2011

Monster di danau windermere

Posted by SDN 017 SAGULUNG 05.40, under | No comments

Benarkah ada monster di danau Windermere? Foto makhluk yang dianggap sebagai Bownessie muncul ke publik

Legenda Bownessie kembali muncul ke permukaan seiring dengan didapatkannya foto yang menunjukkan sebuah objek dengan empat punuk di danau Windermer.


Danau Windermere adalah danau alam terbesar di Inggris yang terletak di kota Bowness. Ia memiliki panjang 16 kilometer dengan lebar 1,5 kilometer. Kedalamannya adalah 66 meter. Mencari seekor monster pada danau sedalam itu memang bukan tugas yang mudah.

Namun, Tom Pickles, 24 tahun, seorang lulusan IT, berhasil mendapatkan foto yang mungkin menunjukkan makhluk misterius itu. Ia mengatakan kalau makhluk itu berukuran kira-kira sepanjang tiga mobil dideretkan.

"Sangat mengerikan sehingga kami memutuskan untuk segera kembali ke pantai." Katanya.

"Awalnya kami mengira kalau itu adalah seekor anjing. Namun kami melihat makhluk itu jauh lebih besar dan bergerak dengan sangat cepat, sekitar 16 km/jam. Setiap punuknya bergerak diiringi riakan air."

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penampakan Tom tercatat sebagai penampakan kedelapan makhluk yang disebut Bownessie ini.

Tom mengaku menyaksikan makhluk itu selama 20 detik. Saat itu kondisi danau sedikit berkabut. Ia menambahkan: "Saya bisa melihat kalau makhluk itu memiliki tubuh yang besar karena bayangannya."

"Kulitnya seperti anjing laut, tetapi bentuknya sangat tidak normal - yang pasti tidak seperti hewan manapun yang pernah kulihat sebelumnya."
Teman Tom yang saat itu bersamanya, Sarah Harrington, 23 tahun, berkata: "Bagi saya, makhluk itu terlihat seperti ular yang sangat besar. Ia membuat kami ketakutan."

"Aku hanya melihatnya untuk beberapa detik, namun yang ada di pikiranku adalah bagaimana kami bisa keluar dari danau itu secepatnya."

Tom dan Sarah adalah pasangan yang bekerja pada CapGemini, sebuah perusahaan IT di Shrewsbery. Mereka sedang berperahu di danau ketika melihat makhluk itu.

Foto yang diambil Tom sesuai dengan deskripsi penampakan tahun 2006 yang dilaporkan oleh jurnalis bernama Steve Burnip.

Steve mengaku senang karena akhirnya ada yang bisa mengkonfirmasi penampakannya. Katanya: "Saya tahu apa yang saya lihat dan itu sangat mengejutkan. Makhluk itu memang memiliki empat punuk. Apa yang saya lihat lima tahun yang lalu dengan makhluk di dalam foto ini memang sangat mirip."

Saksi lain yang pernah menyaksikan monster itu adalah pemilik hotel di Windermere, Thomas Noblett. Ia sedang berenang di danau itu ketika mengalami sesuatu yang aneh.

Thomas mengingat kembali kejadian waktu itu:

"Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh kakiku, rasanya seperti ikan yang besar. Lalu aku terangkat oleh ombak setinggi 3 meter. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi."

Di lain waktu, sekelompok tim pemburu monster sedang menjelajahi danau itu dengan peralatan sonar. Kemudian, mereka menemukan riak air sepanjang 14 meter, namun tidak bisa menemukan apapun pada layar sonar.

Lalu, pada tahun 2010, seorang kru televisi juga melihat dan merekam riak air misterius di danau itu. Tetapi tidak ada yang bisa memastikan apakah riak itu disebabkan oleh Bownessie atau bukan.


Seorang fotografer bernama Linden Adams, 35 tahun, juga pernah memotret objek gelap di dalam air. Adams sedang berjalan-jalan di tepi danau bersama istrinya ketika ia melihat objek gelap itu. Ia memperkirakan objek itu memiliki panjang sekitar 15 meter.

Jadi, foto yang didapat Tom Pickles adalah foto terbaru makhluk misterius itu. Menurut banyak orang, foto Tom adalah foto Bownessie yang terbaik yang pernah didapatkan.

Ketika dimintai pendapatnya, ahli fotografi dari Lancaster, David Farnell, mengatakan bahwa ia tidak bisa menyatakan dengan pasti kalau foto ini adalah sebuah hoax. Ia mengatakan kalau foto ini adalah foto Bownessie dengan kualitas terbaik yang pernah ia lihat.

Namun, ia juga mengekspresikan sedikit keraguan.

"Foto itu tidak terlihat seperti foto yang nyata karena diambil menggunakan ponsel. Ukuran filenya terlalu kecil sehingga sulit untuk menentukan apakah foto itu telah direkayasa atau tidak."

Paling tidak foto yang didapat Tom telah membangkitkan gairah para pemburu monster untuk kembali menjelajahi danau Windermer.

Namun, banyak juga yang skeptis. Misalnya
Dr.Ian Winfield, seorang ahli ekologi dari Universitas Lancaster. Menurutnya hewan dengan ukuran tiga mobil tidak akan bisa bertahan di danau Windermere.

"Ada kemungkinan kalau yang dilihat hanyalah seekor ikan lele besar dari Eropa Timur dan orang-orang telah salah menilai ukurannya."

Nigel Wilkinson, direktur Windermere Lake Cruises, juga setuju. Ia mengatakan kalau perusahaannya telah melayani turis-turis yang ingin menjelajahi danau Windermer selama lebih dari 100 tahun dan mereka belum pernah melihat ada satu hal pun yang aneh di danau itu.

"Kami telah mengangkut 1,3 juta orang - itu sama dengan 2,6 juta bola mata - dan tidak ada satupun dari mereka yang pernah menyinggung mengenai Bownessie."

Pernyataan ini cukup menarik karena umumnya perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata akan senang dengan publisitas seperti ini.

Ellis Butcher dari dewan pariwisata Cumbria mengatakan sesuatu yang senada dengan Mr.Wilkinson. Namun ia menanggapinya dengan sedikit lebih positif.

"Kenyataannya Windermere dan Bowness adalah tujuan wisata yang sangat populer dan kami tidak butuh tipu muslihat untuk menarik kunjungan wisatawan."

"Namun, ketika musim wisata sudah dimulai pada tahun ini, saya kira, industri pariwisata kita tidak akan dirugikan oleh berita semacam ini."

Bangkai burung Misterius

Posted by SDN 017 SAGULUNG 05.30, under | No comments

Bangkai burung bergigi misterius ditemukan di Iran

Adakah burung yang memiliki baris gigi di mulutnya? Sepengetahuan kita tidak ada. Tetapi, seekor bangkai burung misterius yang bergigi dilaporkan telah ditemukan di kota Meshginsharhr di barat laut propinsi Ardebil, Iran.


Para penduduk lokal menemukan bangkai burung tersebut pada hari minggu tanggal 8 Mei 2011. Burung itu terlihat seperti baru mati beberapa hari sebelumnya karena sisa-sisa bulunya masih bisa terlihat dengan jelas. Demikian dilaporkan kantor berita IRNA.

Sebuah tim kecil dari organisasi perlindungan lingkungan Iran (EPO) segera dikirim ke wilayah itu untuk menyelidiki kebenaran berita tersebut.

Salah seorang penduduk dilaporkan telah menyembunyikan bangkai itu dan tim dari EPO sedang berusaha menemukannya. Walaupun belum menemukannya, tim itu berhasil mendapatkan foto bangkai tersebut dari penduduk lokal.

Tim itu juga mendapatkan laporan dari para penduduk lokal yang menyebutkan kalau burung itu tinggal di gua dekat desa mereka.

Bangkai misterius itu memiliki tengkorak seperti anjing dengan gigi taring yang besar. Namun tubuhnya terlihat seperti seekor burung yang tidak bisa terbang. Para peneliti mengatakan kalau bangkai itu tidak sesuai dengan spesies burung yang dikenal. Jadi, penelitian lebih lanjut akan segera dilakukan dan verifikasi dari ornitologist akan segera diminta.

Menarik.

Namun kasus ini memiliki unsur rekayasa. Yang paling mencolok adalah hilangnya bangkai misterius tersebut di awal penyelidikan sehingga tidak bisa diteliti lebih lanjut. Jika bangkai ini adalah rekayasa, maka bisa jadi pembuatnya menggabungkan badan seekor burung dengan kepala seekor anjing
Tengkorak seekor anjing
Namun, jika kita melihat cuplikan berita dari media Iran berikut ini, sepertinya bangkai yang hilang tersebut telah ditemukan kembali.


Ini screenshotnya:

Mungkin kali ini bangkai ini bisa diteliti lebih lanjut untuk mengetahui keasliannya. Jika bangkai ini ternyata bukan rekayasa, maka kita mendapatkan burung bergigi pertama di dunia.


Penemuan Atlantis

Posted by SDN 017 SAGULUNG 05.25, under | No comments

Petualangan Kapal SS Jesmond dan penemuan Atlantis yang muncul dari dalam laut

Tidak ada yang tahu dimana letak benua Atlantis yang sebenarnya. Benua misterius yang disinggung oleh Plato ini memang tenggelam karena gempa dan saat ini dipercaya berada di dasar laut. Namun, pada tahun 1882, sebuah kapal dagang bernama SS Jesmond menemukan sebuah pulau yang sepertinya baru saja muncul dari dasar laut. Pulau itu dipercaya merupakan sisa-sisa peradaban Atlantis karena artefak-artefak yang ditemukan di atasnya.


Menurut legenda, pada tanggal 1 Maret 1882, kapal dagang Inggris seberat 1495 ton bernama SS Jesmond yang mengangkut buah-buah kering sedang dalam pelayaran rutinnya melintasi Samudera Atlantik. Kapal ini berangkat dari Messina, Sisilia, dengan tujuan New Orleans. Seharusnya pelayaran ini hanya menjadi pelayaran rutin bagi para awak, termasuk sang kapten kapal, David Amory Robson.

Pada saat itu, mereka baru saja melewati selat Gibraltar dan berada sekitar 200 mil sebelah barat Madeira dan di sebelah selatan Azores, kurang lebih pada jarak yang sama.

Kemana pun mereka melemparkan pandangan, hanya samudera yang terlihat. Namun, tidak berapa lama kemudian, mereka melihat sesuatu yang lain di permukaan air.

Tidak seperti biasanya, hari itu lumpur tebal terlihat menutupi permukaan air. Bukan itu saja, kapten Robson juga melihat ikan-ikan mati yang diperkirakan berjumlah setengah juta ton tersebar di area seluas 7.500 mil persegi.

Robson mengira sesuatu sedang terjadi di dalam perairan, tetapi ia tidak bisa memastikannya.

Ia memerintahkan sang juru mudi untuk terus menjalankan kapal, melewati jutaan ikan-ikan mati dan lumpur yang tebal.

Keesokan paginya, sesuatu yang aneh terlihat. SS Jesmond, yang saat itu masih berlayar sesuai dengan arah yang telah ditentukan, menemukan sebuah pulau misterius terbentang di hadapannya. Kapten Robson menyadari kalau pulau ini mungkin baru saja muncul dari dalam laut. Ia sudah biasa melewati jalur ini dan tidak pernah melihatnya sebelumnya. Lagipula, petanya menunjukkan kalau wilayah ini tidak memiliki daratan sama sekali.

Pulau itu berukuran besar, sekitar 30 mil dari utara ke selatan. Di atas pulau tersebut, terlihat adanya sebuah gunung yang mengeluarkan asap.

Pada saat itu, Kapten Robson menerima berita dari stasiun pemantau di Azores dan Canary yang melaporkan adanya letusan kecil gunung api bawah laut. Sekarang Robson yakin kalau aktivitas gunung itu telah menyebabkan kematian jutaan ikan dan munculnya lumpur misterius di atas permukaan laut. Karena itu ia berpikir kalau kemunculan pulau misterius di hadapannya mungkin juga dikarenakan aktivitas gunung berapi itu.

Rasa ingin tahu Robson mulai bangkit. Lalu ia memimpin sebuah tim kecil untuk menyelidiki pulau itu.

Ketika ia menginjakkan kaki di pulau itu, ia menemukan kalau tempat itu didominasi oleh basalt hitam dan sedimen tanah yang terbentuk dengan baik. Di atasnya juga terlihat banyak ikan mati, sama seperti di perairan yang mereka jumpai sebelumnya. Permukaan pulau itu kosong, tidak terdapat tanaman ataupun pantai yang berpasir. Selain itu, banyak terdapat celah-celah alami yang mengeluarkan uap secara konstan.

Tidak berapa lama kemudian, tanpa sengaja seorang awak kapal menemukan sebuah benda yang setelah diperhatikan dengan teliti ternyata sebuah mata anak panah.

Sekarang mereka menjadi lebih antusias.

Lalu mereka mulai menggali secara acak dengan semangat hingga kembali menemukan sejumlah mata anak panah bersama dengan pisau-pisau kecil.

Robson segera kembali ke kapal dan mengambil peralatan yang lebih lengkap. Kali ini ia juga membawa 15 orang sukarelawan. Menjelang malam, mereka telah menemukan artefak-artefak lain yang sangat di luar dugaan.

Mereka menemukan sebuah patung wanita yang dipenuhi oleh lumut. Patung itu diukir pada satu sisi batu dan ukurannya sedikit lebih besar dibanding manusia pada umumnya. Lebih jauh ke tengah pulau, mereka menemukan dua buah dinding batu. Di dekatnya, mereka menemukan sebuah pedang yang terbuat dari logam berwarna kuning yang tidak diketahui jenisnya.

Mereka juga menemukan mata tombak, mata kapak, cincin-cincin logam dan keramik-keramik berbentuk burung dan hewan-hewan lain. Lalu, mereka juga menemukan dua buah toples tanah liat besar yang didalamnya berisi sisa-sisa tulang dengan tengkorak manusia. Yang cukup luar biasa adalah penemuan sebuah sarkofagus dengan mumi di dalamnya.

Robson menyadari kalau mereka telah menemukan sisa-sisa peradaban masa lampau. Dan ini cukup luar biasa karena pulau itu sepertinya baru muncul dari dalam laut.

Ia ingin terus melanjutkan pancarian, namun cuaca mulai tidak mendukung sehingga ia memutuskan untuk kembali ke kapal dengan membawa semua artefak yang ditemukannya. Namun, ia berniat untuk kembali lagi. Jadi ia menandai posisi pulau tersebut di catatannya, yaitu 31° 25′ N, 28° 40′ W.

Ia memerintahkan untuk mengangkat jangkar dan melanjutkan perjalanan. SS Jesmond tiba di New Orleans pada tanggal 31 Maret.

Setelah tiba di New Orleans, penemuan pulau dan artefak-artefak misterius tersebut mulai terdengar oleh media. Lalu, sebuah koran lokal memberitakannya hingga kemudian menyebar ke seluruh negara.

Wartawan dari harian New Orleans Times Picayune yang mewawancari Robson menulis kalau ia telah diperlihatkan artefak-artefak yang ditemukan dan tidak merasa kalau benda-benda itu palsu. Wartawan itu juga mengatakan kalau kapten Robson berniat menyumbangkan semua artefak tersebut kepada museum Inggris.

Namun, kemudian semuanya menjadi misteri.

Pada tanggal 19 Mei, Robson diketahui kembali ke Inggris tanpa membawa penemuannya.

Sejak itu pula, keberadaan artefak-artefak tersebut tidak diketahui lagi.

Pada tahun 1940, kantor perusahaan pengapalan yang menaungi SS Jesmond, yaitu Watts, Watts and Company di Inggris, mengalami pengeboman oleh pasukan Jerman sehingga catatan perjalanan kapal SS Jesmond ikut hancur bersamanya. Jadi, para peneliti yang kemudian mencoba untuk menyelidiki klaim Robson tidak bisa menemukan apa-apa lagi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya catatan donasi dari Robson kepada museum Inggris.

Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah kisah penemuan itu hanya rekayasa Robson?

Lawrence Hill yang pernah meneliti mengenai misteri ini cukup percaya dengan kisah Robson. Ia punya teori mengapa artefak tersebut tidak pernah terlihat lagi.

Menurutnya, nama logam kuning pada pedang yang ditemukan oleh Robson adalah Tumbaga, yaitu logam campuran yang terdiri dari 80% emas dan 20% tembaga. Logam jenis ini disebut Plato sebagai Orichalcum yang menurutnya banyak terdapat di Atlantis. Hill juga menyebutkan kalau Robson telah melebur pedang tersebut untuk mengambil emasnya. Ada kemungkinan kalau Robson telah mengurungkan niatnya untuk menyumbangkan penemuannya tersebut. Karena itu artefak-artefak tersebut tidak dapat ditemukan kembali.

Selain itu, pulau misterius yang dilihat oleh Kapten Robson sepertinya juga dilihat oleh Kapten James Newdick, kapten kapal The Westbourne. Saat itu, Kapten Newdick sedang berlayar dari Marseilles menuju New York. Namun, ia mencatat posisi pulau tersebut pada 5º 30′ N, 24º W, tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya. Ini mengindikasikan kalau pulau itu mengapung atau memang ada dua pulau berbeda yang baru muncul dari dalam laut.

Lalu, peneguhan yang lain datang dari para awak kapal lain yang kurang lebih pada waktu yang sama berlayar melewati wilayah itu. Mereka juga melihat ikan-ikan mati di atas lautan. Kesaksian mereka mengenai ikan-ikan mati itu juga diberitakan di harian-harian lokal.

Jadi, ada beberapa aspek dari kesaksian Robson yang bisa dikonfirmasi.

Mengenai munculnya sebuah pulau dari dalam laut, itu pun bukan sesuatu yang aneh. Peristiwa geologi semacam ini sesungguhnya telah terobservasi beberapa kali. Misalnya, belum lama ini, sebuah pulau tiba-tiba muncul dari dalam laut di lepas pantai Pakistan. Para nelayan setempat melaporkan peristiwa ini pada tanggal 26 November 2010.

Di bawah ini adalah foto-foto satelit dari earthobservatory.nasa.gov yang menunjukkan sebelum dan sesudah kemunculan pulau tersebut.


Di bawah ini adalah screenshot dari permukaan pulau yang diambil oleh para nelayan Pakistan yang sempat mampir ke pulau tersebut.

Menurut NASA, pulau semacam ini memang biasa muncul dan kemudian segera menghilang karena tertelan ombak.

Jadi, kesaksian Kapten Robson mengenai perjumpaannya dengan pulau yang muncul dari dalam laut juga bukan sesuatu yang mustahil. Namun, apakah benar dia telah menemukan sisa-sisa peradaban manusia di dalamnya? Soal ini memang tidak bisa dikonfirmasi oleh bukti lain selain kesaksian Robson dan wartawan yang mewawancarainya.

Klaim mengenai Atlantis sendiri datang dari Plato dalam bukunya Timaeus dan Critias.

Jika Atlantis benar-benar ada dan bukan hanya karangan Plato, maka lokasi yang paling mungkin memang tempat dimana SS Jesmond melihat pulau misterius tersebut. Menurut Plato, Atlantis terletak di seberang Pilar-Pilar Herkules yang merupakan sebutan kuno untuk Selat Gibraltar.

Jika pulau yang dilihat Robson memang bagian dari peradaban Atlantis, mungkinkah suatu hari ia kembali muncul dan menjawab seluruh keraguan kita?

Time traveler di chille pada th 1962

Posted by SDN 017 SAGULUNG 05.23, under | No comments

Time travel di piala dunia Chile tahun 1962 - Penjelasan

Setelah Foto time traveler di koleksi musem dan sebelum time traveler di film Chaplin, ada satu foto time traveler lain yang cukup ramai dibicarakan, yaitu foto yang diambil di piala dunia Chile tahun 1962. Mari kita lihat bersama.


Sebenarnya tulisan ini sangat basi karena misteri foto itu sebenarnya sudah dijawab sejak lama oleh banyak pihak. Namun karena saya masih menerima banyak email dan pertanyaan mengenai foto ini, maka saya memutuskan untuk menulisnya sebagai informasi tambahan bagi para pembaca. Tulisan ini ditujukan untuk kalian yang menanyakan persoalan ini kepada saya.

Nah, mari kita mulai.

Time traveler di piala dunia 1962?

Pertama, mari kita lihat foto yang menjadi kontroversi itu.

Di bagian bawah foto, kita bisa melihat satu tangan sedang memegang sebuah peralatan/gadget yang terlihat seperti sebuah ponsel flip. Posisi dan cara memegangnya mengingatkan kita pada cara kita memotret dengan menggunakan sebuah ponsel.

Pada tahun 1962, ponsel belum ada. Karena itu disimpulkan kalau foto ini menunjukkan seorang time traveler yang entah kenapa pada hari itu memutuskan untuk menonton final piala dunia dan tanpa sengaja tertangkap oleh kamera.

Mari kita asumsikan kalau orang yang memegang gadget tersebut adalah seorang pria. Jadi, sekarang pertanyaannya adalah: benarkah pria di dalam foto itu seorang time traveler?

Menurut saya tidak.

Saya akan memberikan alasannya.

Kesimpulan mengenai time traveler yang tertangkap kamera selalu didasarkan pada "kejanggalan" yang terlihat pada sebuah foto atau rekaman. Untuk gampangnya, mari kita menyebut kejanggalan tersebut dengan sebutan "Out of Place Activity" dan "Out of Place Tools", aktifitas atau peralatan yang tidak seharusnya ada pada waktu itu.

Dalam kasus ini, kejanggalan tersebut adalah sebuah gadget yang terlihat seperti ponsel flip dan posisi tangan yang terlihat seperti sedang menggunakannya untuk memotret.

Nah, disinilah masalahnya.

Kita bisa menarik kesimpulan yang keliru jika kita tidak memahami dengan baik teknologi dan budaya pada masa itu (dalam hal ini tahun 1962).

Contoh, dalam kasus foto time traveler yang tertangkap kamera pada tahun 1940an yang pernah saya posting sebelumnya, kesimpulan yang salah bisa diambil karena ketidaktahuan mengenai trend berpakaian saat itu. Kalian bisa melihat kembali postingan itu disini.

Dalam kasus time traveler piala dunia ini, kesimpulan yang keliru bisa muncul karena ketidaktahuan mengenai teknologi kamera pada masa itu.

Jika kita tidak memahami dengan baik perkembangan teknologi tahun 1962, bukankah menyebut gadget itu sebagai ponsel merupakan sebuah kesimpulan yang terburu-buru?

Lagipula, jika gadget itu sebuah ponsel, bisakah kita mengenali merek ponsel itu dan jenisnya?

Saya rasa kita tidak akan bisa.

Kesimpulan kalau gadget itu adalah sebuah ponsel muncul hanya karena kemiripan bentuk dengan sebuah ponsel flip dan cara memegangnya.

Karena itu, untuk membantah anggapan kalau gadget itu adalah sebuah ponsel, kita hanya perlu menemukan sebuah gadget lain yang cukup umum pada tahun itu dan yang memiliki bentuk serta cara penggunaan persis seperti yang terlihat di foto itu.

Jika kita berhasil menemukannya, maka asumsi ponsel, yang berarti juga asumsi adanya time traveler di foto tersebut, akan runtuh dengan sendirinya.

Sekarang mari kita mulai meneliti gadget yang sedang dipegangnya.

Light Meter
Ada yang beranggapan kalau gadget itu adalah sebuah light meter (aksesoris kamera untuk mengukur jumlah cahaya yang masuk) seperti yang terlihat di bawah ini:

Memang mirip, namun asumsi ini tidak tepat karena light meter seperti yang terlihat di foto atas adalah light meter produksi masa kini (tahun 2000an). Pada tahun 1962, light meter yang digunakan adalah light meter analog seperti yang terlihat di bawah ini:

Jadi, asumsi tersebut kurang akurat.

Kalau bukan light meter, apakah ada kemungkinan lain?

Kamera Lensa Kembar
Beberapa pembaca yang menanyakan soal foto ini di kotak komentar blog enigma sebenarnya telah mendapatkan jawaban dari pembaca lain yang juga ikut memberikan komentar.

Jawaban yang diberikan adalah, gadget itu bukan sebuah ponsel, melainkan sebuah kamera Rolleiflex.

Jawaban ini cukup akurat dan saya sepakat dengan jawaban ini. Saya akan berikan alasannya.

Sebelum saya menulis ini, saya telah menunjukkan foto yang menjadi kontroversi itu kepada dua orang yang paham mengenai kamera-kamera antik tanpa menyebutkan asumsi kalau foto itu menunjukkan seorang time traveler.

Kedua orang yang tidak saling mengenal itu juga mengkoleksi kamera-kamera antik. Saya meminta mereka untuk mengidentifikasi gadget tersebut.

Orang pertama memberikan jawabannya:
"Bagi saya benda itu terlihat seperti kamera Rolleiflex atau kamera lensa kembar (Twin Lense Reflex - TLR) lainnya."
Jawaban ini juga diteguhkan oleh orang kedua yang memberikan penjelasan yang lebih lengkap:
"Itu adalah kamera TLR (Twin Lens Reflex) seperti Yashica atau Rolleiflex yang terlihat dari belakang. View findernya dibuka dan orang itu memegangnya dengan satu tangan. Di samping kirinya kita bisa melihat dua kenop yang umum pada kamera jenis tersebut."
View finder adalah layar tempat kita melihat pemandangan yang ingin kita potret.

Ini adalah kamera Rolleiflex lensa kembar yang dimaksud.


Bentuknya yang berdiri tegak sangat mirip dengan dengan gadget yang ada di foto piala dunia.

Jadi, lihat perbedaannya, ketika melihat foto itu:

Mereka yang memahami teknologi tahun 1962 akan menjawab kalau gadget itu adalah sebuah kamera lensa kembar seperti Rolleiflex.
Sedangkan mereka yang kurang memahami teknologi tahun 1962 akan menjawab kalau gadget yang dipegang adalah sebuah ponsel, yang akhirnya membuat mereka mengambil kesimpulan kalau pria yang memegangnya adalah time traveler. Kesimpulan ponsel mungkin diambil karena ketidaktahuan adanya kamera yang berdiri tegak seperti itu.

Sebenarnya, kamera itu belum tentu dari merek Rolleiflex. Namun, seperti yang saya katakan, kita tidak harus menemukan kamera dari jenis yang sama persis. Yang terpenting adalah kita bisa menemukan gadget yang umum pada tahun 1962 dan mirip dengan yang terlihat di foto tersebut.

Dan saya menemukannya pada foto kontroversial tersebut.

Jika kita memperhatikan baik-baik, kita akan menemukan kalau kamera lensa kembar (TLR) juga digunakan oleh wartawan lainnya. Saya menemukan paling tidak ada dua kamera TLR lain di dalam foto tersebut.

Ini dia:


Bisakah kalian melihatnya?

Dua bulatan di kamera itu menunjukkan lensa kembar.

Nah, sekarang kita sudah memiliki bukti kalau kamera lensa kembar (TLR) ternyata gadget yang umum digunakan pada tahun 1962.

Tetapi, gadget yang dipegang oleh "time traveler" itu hanya terlihat bagian belakangnya. Bagaimana kita bisa yakin kalau gadget tersebut adalah sebuah kamera lensa kembar?

Kalau itu memang kamera lensa kembar, benarkah kamera itu bermerek Rolleiflex?

Apa merek kamera itu?
Untuk pertanyaan pertama, ada petunjuk yang mengindikasikan kalau gadget tersebut memang kamera lensa kembar.

Lihat kamera yang dipegang oleh pria nomor 3. Lalu kita bandingkan dengan gadget tersebut. Kita akan menemukan dua kenop yang serupa di samping kamera.

Bisakah kalian melihatnya?

Masih belum puas?

Saya akan berikan petunjuk lanjutan yang sekaligus menjawab pertanyaan nomor 2.

Selain Rolleiflex yang dibuat oleh perusahaan bernama Rollei, sebenarnya ada banyak perusahaan lain yang juga membuat kamera jenis TLR, diantaranya adalah Minolta atau Yashica. Rolleiflex disebut-sebut karena pada tahun 1962, kamera itu adalah salah satu jenis kamera TLR yang terpopuler. Jadi tidak ada salahnya jika kita meneliti lebih dalam kemungkinan ini.

Sebenarnya Rolleiflex memiliki banyak tipe yang berbeda. Namun karena foto itu diambil tahun 1962, ada kemungkinan kalau pria tersebut menggunakan kamera Rolleiflex automat yang populer pada tahun 1950an.

Di bawah ini adalah spesifikasinya, tampak depan dan tampak belakang:

Mungkin kalian heran karena saya tidak mencantumkan keterangan angka-angka yang ada di foto-foto tersebut. Namun, kita memang tidak memerlukannya.

Saya memotong foto time travel piala dunia dan memberikan keterangan angka pada spesifikasi gadget yang terlihat. Sekarang, bandingkan angka-angka tersebut dengan angka-angka di foto atas.

Bisakah kalian melihat kemiripannya?

Ukuran Rolleiflex
Lalu pertanyaan berikutnya adalah: Seberapa besarkah kamera tersebut? Apakah seseorang bisa memegangnya dengan satu tangan seperti yang terlihat di foto tersebut?

Jawabannya adalah: Bisa.

Lihat foto di bawah ini:

Kamera yang dipegang di foto ini memang belum tentu dari jenis automat, namun kita juga bisa menggunakannya sebagai perbandingan karena ukuran jenis-jenis Rolleiflex rata-rata hampir sama.

Jika kita mengukur proporsinya, maka kita malah bisa menemukan kemiripan lainnya.

Rolleiflex yang dipegang pria di bawah ini adalah Rolleiflex tipe 4 X 4 model 4RF. Ukurannya hanya 11cm X 7cm X 6,5 cm.

Cukup kecil untuk dipegang dengan satu tangan.

Cara memotret yang aneh

Nah, kita sudah melihat petunjuk-petunjuk yang mengarah kepada kemungkinan kalau gadget itu adalah kamera lensa kembar Rolleiflex.

Kalau gadget itu memang sebuah kamera, mengapa pria di dalam foto piala dunia itu memegangnya hanya dengan satu tangan?


Menurut saya, itu karena kondisi lapangan yang penuh sesak. Dalam kondisi berdesakan seperti itu, ia akan mengalami kesulitan untuk menggunakan kedua tangannya. Jadi, supaya tidak ketinggalan momen berharga tersebut (sang kapten tim Brazil mengangkat piala kemenangan), ia terpaksa menggunakan satu tangannya untuk memotret. Jika kita sering melihat berita di televisi, kita juga bisa melihat para wartawan yang berdesak-desakan melakukan kebiasaan seperti itu.

Untuk kamera lensa kembar Rolleiflex,
tombol untuk memotret terdapat di kiri bawah kamera.

Dalam posisi tombol seperti itu, tentu saja ia bisa memegangnya hanya dengan satu tangan dan menekan tombol itu dengan salah satu jarinya (Tidak harus telunjuk).

Pria misterius di dalam foto
Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya perlu menambahkan satu aspek lain dalam kasus ini. Selain benda yang dicurigai sebagai ponsel, ada yang menduga kalau time travel yang terlihat di foto museum tahun 1940an juga muncul di foto piala dunia tersebut.

Yang dimaksud adalah pria di belakang sang kapten.


Ini pria yang diduga time traveler yang tertangkap kamera tahun 1940an.


Apakah pria di kedua foto itu adalah pria yang sama?

Saya kira tidak. Itu hanya ilusi.

Lihat sekali lagi foto piala dunia Chile tahun 1962. Mengapa orang-orang bisa mengambil kesimpulan kalau pria itu mirip atau sama dengan time traveler tahun 1940an?

Jawabannya adalah: kaca mata hitam.

Asumsi kalau foto itu memperlihatkan time traveler telah membuat orang menghubung-hubungkannya dengan foto time traveler museum. Lalu mereka menemukan kesamaan dari kedua foto tersebut, yaitu pria muda berkacamata hitam. Kebetulan memang hanya ada satu pria muda berkacamata hitam di foto itu. Imajinasi bermain dan muncullah kesimpulan kalau kedua pria tersebut adalah pria yang sama.

Tetapi, tentu saja itu hanya imajinasi.

Jika kalian sering menonton film mengenai mafia, triad atau secret service dan melihat beberapa pria berkacamata hitam di film itu, bukankah mereka semua terlihat mirip?

Yup. Bahkan saya pun mengalami ilusi itu.

Senjata-senjata buatan indonesia

Posted by SDN 017 SAGULUNG 05.17, under | No comments

Patutlah Kita Bangga Terhadap Indo Yang Sedang Maju Di bidang Militer
1.ss-1
www.haxims.blogspot.com
Nih Buatan Indo Gan jenis Assault Rifle Gan…
2.ss-2

Masih Sama Berjenis Assault Rifle
3.ss-4
www.haxims.blogspot.com
nah Yang Ini Sniper Gan…
4. ss-5
www.haxims.blogspot.com
Assault rifle Lagi….
(kaya Nya Indo Suka Rifle)
www.haxims.blogspot.com
5. ss-10
www.haxims.blogspot.com
Ini Sub Machine Gun Gan….
And Last…
ss-13
www.haxims.blogspot.com
Assault Lagi Nih….

Blog Archive